ketika teriakan kereta api melintas di statsiun yang hiruk pikuk dengan orang-orang yang sama sekali tak ku kenal,berwarna warni,mereka yang berdasi dengan jas rapih belum tentu hatinya seperti penampilan di luarnya,mungkin saja dia seorang koruptor alias si tikus-tikus negara yang hidupnya selalu merasa kurang walau di tangannya uang sekarung,belum tentu orang dengan pakaian compang camping dan penuh dengan peluh mengangkut barang-barang berat itu hatinya seperti penampilannya,mungkin saja dia seorang yang taat beribadah dan selalu bersyukur dengan rezeki yang dia dapat walau hanya serupiah saja.
Semuanya masih seperti biasa tak ada yang special,masih seperti kemarin jam masih berputar seperti biasa pada porosnya,belum berbalik arah dan belum menemukan angka 13,masih berputar-putar seperti biasanya,dan seperti biasanya pula aku masih menunggu keberangkatan kereta,aku pun masih belum mendapatkan tiketku,aku berjalan sembari merogoh sebagian uang di saku celana untuk untuk membeli tiket di loket,seseorang berambut pendek dengan pakaian dinasnya menyambutku dari balik kaca loket.
"maaf mas,tiketnya satu", kataku sambil memberikan selembar uang kepadanya,orang itu tersenyum simpul,tiket di tangannya sudah beralih di tanganku.
"baru ya mas?", kataku lagi yang sedari tadi memperhatikannya,baru kali ini aku melihat orang itu,sudah beberapa kali aku datang membeli tiket hanya orang yang sama yang seperti biasa aku temui,tapi kali ini berbeda,seseorang yang benar-benar berbeda dari biasanya.
Orang itu hanya mengangguk dan tersenyum seperti tadi.
"hmm", gumamku dalam hati,aku beranjak dari tempat itu,tak mengerti mengapa orang itu hanya bungkam,tapi menunjukan ekspresi yang benar-benar ramah.
"penasaran",bisiku lagi. Berharap aku bisa bertemu dengannya lagi saat keberangkatanku selanjutnya.
Aku terduduk di barisan bangku yang berjejer di statsiun,mataku masih tertuju pada orang itu,matanya pun sepertinya sudah beralih memperhatikanku,orang itu keluar dari dalam ruangannya,charming,he is hansome man,dia berdiri di depan pintu loket memperhatikan orang-orang yang berseliweran di hadapannya,tapi aku yakin di sudut matanya masih memperhatikan aku,ada yang berbeda dari dia,tidak seperti biasanya,sepertinya aku hampir saja melupakan kereta yang akan ku naiki sudah berhenti di hadapanku.
***
"hwaaaa......kesiangan kuliah!!!!",aku berteriak sendiri ketika kulihat jam beker di samping tempat tidurku menunjukan pukul 07.30,aku berlari ke kamar mandi dan masih seperti biasanya pagi hari itu tidak ada yang berbeda,masih kesiangan seperti biasanya dan mengabaikan jam beker yang berdering dari awal pagi,aku berlari menarik handuk dari belakang pintu,menubruk pintu kamar mandi yang sedikit terbuka,menyelesaikan tugas awalku di setiap pagi yang masih seperti biasanya.
Aku berlari keluar rumah sembari menggigit roti sandwich yang aku buat dadakan,inginnya aku memutar arah jarum jam tapi waktu tidak dapat berubah seperti jarum jam yang ku putar.
Aku masih seperti biasanya menunggu mobil yang menyerupai balok besar melintas di hadapanku,untuk kesekian kalinya aku mengangkat pergelangan tanganku melihat jarum jam yang terus menerus berputar.
"tik...tik..tik..",detikan jam sudah seperti bom waktu di telingaku.
Tiba-tiba seseorang yang sepertinya ku kenal melintas dengan motornya yang sedikit melaju kencang.
"deg", seperti mau copot jantungku,hampir saja aku tersedak oleh roti di mulutku,orang yang kemarin di loket benar-benar melintas di hadapanku,dan membuatku tidak seperti biasanya.
"heyyy...!!", aku berteriak mencoba memanggilnya,namun sayang,dia sudah benar-benar jauh melarikan motornya.
Tidak lama kemudian mobil balok itu melintas,aku cepat-cepat berlari ke arah mobil,mencari tempat yang nyaman untuk menembus batas pandangku ke arah luar,pikiranku masih tertuju pada orang itu,ntahlah tidak seperti biasanya,sepertinya aku mulai jatuh cinta.
"siang ini,aku harus ke statsiun",kataku dalam hati.
***
Aku melangkah pasti menuju koridor statsiun kereta api,sedikit tergesa-gesa dan sedikit mempercepat langkahku.
"ups...", hampir saja aku menabrak seseorang di hadapanku,aku sedikit menengadah karena orang itu lebih sedikit tinggi dari aku.
"hah!!",aku menutup mulutku yang terperanjat kaget,ternyata orang itu lagi,dia hanya tersenyum dan mencoba menghindar dari aku.
"hey...tunggu!",aku menghentikan langkah kakinya yang berbalik arah dari arahnya tadi berjalan,dia pun menghentikan langkahnya masih seperti biasa,terdiam,tanpa seucap katapun yang keluar dari mulutnya.
"hmm...maaf,boleh tanya?",kataku mencoba mengajaknya bicara.
Dia mengangkat alisnya,sepertinya dia ingin tau apa yang ingin aku tanyakan.
"kenapa kamu,eumm...gak parnah mau bicara?"
Arrrrrrrrrrggh....pertanyaan yang konyol yang seharusnya tak aku lontarkan.
Dia tersenyum,tangannya memegang bahuku,sepertinya dia menyuruhku menunggu di tempat ku berdiri,mematung melihatnya berjalan pergi menuju temannya dan membisikan sesuatu.
Tak lama kemudian
"maaf mba,dia nyuruh mba nunggu sampai dia selesai kerja,bentar lagi kok mba,jam satu",kata orang itu sambil menunjuk kearahnya.
"asiiiiiiiiiikkk..",hatiku benar-benar merasa kegirangan mendengarnya,ingin rasanya aku meloncat-loncat saking senangnya,jam satu berarti aku hanya harus menunggu 15 menit lagi.
Seperti biasa aku terduduk di salah satu barisan kursi,tersenyum-senyum sendiri menunggu waktu menjawab semua pertanyaan yang ada di benakku.
"hmm..", seseorang mengejutkan lamunan panjangku,aku menoleh ke belakang,orang misterius itu sudah ada di belakangku.
Dia duduk di sebelahku,jantungku semakin cepat berdetak,tak bisa aku sembunyikan wajahku yang sudah barubah menjadi tomat.
"maaf",katanya singkat.
Tapi...........
Sepertinya ada yang beda,dan tidak seperti biasanya.
"kaget ya?", tanyanya lagi.
Aku menatap matanya,memperhatikan dia dari ujung kepala sampai ujung kakinya dengan sudut retinaku,sedikit shock.
"ka...kamu...",aku sedikit gugup tak seperti biasanya.
"iya,seperti apa yang kamu lihat,tapi gak seperti apa yang kamu dengar",matanya tertuju pada satu titik yang ntah apa yang dilihatnya.
"Aku Wanita",katanya lagi sedikit berbisik ke telingaku.
Aku terpejam,sedikit bergetar karena bisikannya,sedikit demi sedikit,akupun tak seperti biasanya.
*cerita ini hanya fiktif belaka,jika ada kesamaan nama,tempat dan cerita yang sama hanya kebetulan semata,cerita ini dapat menyebabkan impotensi,gangguan kehamilan dan janin apabila di copy paste,bila sakit berlanjut hubungi dokter hewan,terimakasih.*