Hari ini aku diam-diam mencarimu lagi, ada sebuah ledakan di dadaku yang membuatku belum terbiasa melepasnya, jika tiap hari rindu itu datang meski emosi mengkotaminasi, kali ini rindu itu datang dengan rasa pedih, sakit, sepi, kehilangan kebiasaan yang menjauhkanku dari ruhmu.
Aku sengaja datang lagi, menghentak kaki pada jejak-jejak yng sudah tercipta sebelumnya, berjalan diatas trotoar yang sudah berpuluh kali ku lewati. Namun kali ini benakku penuh dengan ketidaktenangan, seluruh hasratku tumpah dari setiap langkah demi langkah, aku hanya mengikuti raungan-raungan hati yang tetiba mengajakku ke arah sana, kembali berjalan di lorong-lorong sempit, acapkali berpapasan dengan kucing kampung dengan mata yang menyorot ke arahku seolah mencaci maki tak ada rasa malu aku kembali berjalan pada alur ini.
Aku hanya merasa mabuk, aku butuh canduku untuk ku tumpahkan di dada ini, kemudian pintu gerbang itu ku buka, pelan sekali agar gesekan besi yang telah aus itu tidak menimbulkan bunyi, nafasku menyempit, jantungku berdetak kencang, dan satu yang ku inginkan "Aku Ingin Memelukmu" meluapkan gelisah yang menjelma menjadi sesak.
Kunaiki anak tangga satu emi satu, berharap di sisa tangga aku bisa menemukanmu.
Namun...
Kali ini jantungku hangus, semuanya mati rasa, kau tak bisa ku temukan, mungkin waktu sedang tak berpihak padaku dan aku sudah lupa bahwa kita telah berlainan.