Jumat, 28 Desember 2012 - 0 komentar

Kata Ajaib


Riri tertegun di kamarnya memendangi air hujan yang sperti ribuan bahkan ratusan jarum yang jatuh ke tanah lewat jendela yang sdikit berembun di sore hari itu
'kog dia gag pnah brubh ya,huft' gumam Riri dlm hti
siang tadi Riri menangis lagi di pom bensin saat dia bersama Teguh,kekasihnya yang beberapa bulan lalu dan sampai dtik ini menjalani hubungan cinta dengannya,Teguh yang cuek,dingin dan jauh dari hal romantis berbanding terbalik dengan Riri yang super manja,romantis,dan pnuh dengan cinta,dan satu hal yang paling penting Riri paling gag suka di sentak apalagi di pelototin ma pcr sndiri,ujung"nya pasti nangis dan sakit hati.

'padahal kan cuma minta coment soal wjah gw yang makin mulus,higz...'
Riri kmbali mengingat kjadian td siang di pom bensin saat berlindung dr hujan grimis dan sekalian mengisi bensin motor yang Teguh bawa
'yank liat dech muka aku,makin mulus kan?aku kan lagi ngrawat lagi muka aku yank....',kta Riri smbari bercermin di kaca spion dan memperlihatkannya ke arah Teguh dan mencubit manja hidung Teguh.
Teguh hanya mendengus dan sedikit menyentaknya,'iiiikkkhh banyak orang tau!!malu!!'.
tiba" raut muka Riri berubah mendung,sdikit memikul kaca spion,dan air matanya mulai menetes di pipinya
'jahaaaaaaat........!!!!bukan gitu caranya!!!!',lirih Riri di hatinya.
'huh....maraaah????nangiiis...',olok Teguh ke arah Riri yang sdari tadi memalingkan mukanya ke arah lain seolah takut orang lain melihat dirinya menangis.

Hujan yang sdikit lbih kecil dari sebelumnya membuat Teguh ingin segara beranjak dari tempat dia berdiri dan buru" mengajak Riri pergi dari tempat itu.
Di sepanjang jalan Teguh hanya bungkam,dan Riri masih sedih saat itu,di benak Riri segala macam harapan dan kata" manis dia tunggu dari bibir Teguh,tapi ternyata sia",udara yang makin dingin memaksa Riri untuk memeluk pinggang Teguh dan nenempelkan kepalanya di punggung Teguh yang hangat.
'coba kalo Teguh lebih mengerti perasaan gw,knapa gag ada sedikitpun keinginan Teguh untuk menggenggam tangan gw dan ngeluarin satu kata ajaib yang bisa bikin hati gw sedikit tenang',lagi" Riri menggumam dan membenamkan kepalanya lebih dalam di punggung Teguh.

Semuanya gag berubah sedikitpun,sampai ketika Riri sampai di rumah pun Teguh masih terlahat cuek,walau ketika Teguh pamit pulang sempat mengecup kening Riri yang masih terus berharap satu kata ajaib.
Dan sampai saat ini Riri memandangi air hujan dari jendela kamarnya.

***

'Ri,bsok aku gag bisa jemput ya...sorry Ri,aku lagi gag pegang bnyak uang',jelas Teguh dalam smsnya yang tertuju pada Riri.
'lho....!!!knp???aku kan gag penah minta apa",aku cuma pnen kamu jmput aku,aku gag mau sendiri!!!'
'hmmmm....ya udah aku usahain ya Ri'
Riri terdiam,bosan untuk menjawab lagi sms Teguh,'huh....semakin lama hubungan gw semakin gag ada romantisnya,semakin monoton,gag pernah ada kejutannya',dengus Riri kesal.
'kenapa diem?dimana kamu sekarang?lagi ngapain?',tiba" sms Teguh datang lagi,sekarang penuh dengan pertanyaan" yang membosankan.
'kesel!!',jawab Riri singkat.
'kamu gag lagi di rumah kan????!!!!jawab jujur!!!'
'di rumah,sumpah!!'
'aaaaaaaaaaaaaaaarrrrrgggghh....',rasanya Riri ingin berteriak,'kenapa sih setelah gw sering ketauan selingkuh dia jd over protect,gag pecaya aja gw ada di rumah!!'
Riri memang sering selingkuh,cari kesenangan dari orang lain yang lebih bisa mengerti dia,lebih bisa ngemanjain,lebih pengertian,tapi sebenernya hati Riri cuma satu,Teguh...Teguh...dan Teguh,berusaha menunggu Teguh berubah lebih bisa menjadi apa yang Riri inginkan.

Riri membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya,hujan di luar masih turun dengan derasnya sedangkan cahaya siang sudah redup di selimuti gelapnya malam,hingga malam senyap tiba Riri menutup matanya, membunuh ruang sepi yang dia rasakan sendiri.

***

Pagi ini seperti biasa hari yang membosankan, dua sms masuk ke handphone Riri, dan ternyata Teguh, Riri tertegun membaca sms itu, tepat jam 12 malam tadi Teguh mengirimkan sebuah puisi:

'satu tahun berlalu
tak terasa semakin aku menggilaimu
semakin besar cinta ini untukmu
disini...aku denganmu sayang
mencintaimu dengan penuh kesetiaan
saling menyanyangi
saling melengkapi

happy anniversary sayang'

'Ya Tuhan, gw baru ingat ternyata malam tadi 1 tahun hubungan gw dengan Teguh', Riri memekik kecil, satu sms lagi masih dari Teguh dan kali ini sms Teguh yang terlihat kecewa karena Riri tidak membalas sms nya.

segera Riri menelepon Teguh, satu kali tidak di angkat, dua...tiga..ah..masih tidak di angkat juga, Riri melirik jam, pukul 07.15.
'mungkin masih tidur' Riri membesarkan hatinya.

'kriiing..' handphone Riri Berdering, tergesa Riri mengangkatnya
'hallo..' sapa Riri lembut
'ya...aku baru bangun, maaf teleponnya ga ke angkat'
'hmm...tidur jam berapa?'
'jam 12 lebih, ketiduran nunggu balesan dari kamu'

Riri diam, hatinya tersentak, sepeduli itukah Teguh yang super cuek kini tidak seperti yang biasanya.

'aaa..aaku ketiduran, maaf Teguh, aku baru baca sms nya tadi pagi, happy anniversary yah' Riri tergugup
'iya, sama", hanya saja aku gak bisa ngajak kamu kemana" dinner atau kasi kamu kado apa" Ri..hmm, aku cuma ingin bilang, aku gak mau kehilanganmu'

Mata Riri berkaca" sudah lama Riri menginginkan Teguh seperti ini, hatinya terus berbisik mungkin inilah Teguh sebenarnya, hanya saja Riri belum mengenal lebih jauh siapa Teguh dan kapan Teguh menempatkan dirinya sebagai sosok yang romantis.

'Ya, Teguh...maafin aku ya'
'untuk apa?'Teguh balik bertanya
'untuk sikapku selama ini'

Semua kembali hening, pagi ini mungkin membosankan, tapi ada kehangatan di balik semuanya, Riri tersenyum sendiri, rasa kangen menyeruak di sela" hati Riri.

'ok, hari ini aku jemput kamu ya, sekalian kita jalan" ke tempat pertama kali kita jadian dulu, oya Ri, ada satu yang harus kamu tau', kata Teguh lagi.
'ya? apa itu?' Riri penasaran
'maaf, aku ga bisa sempurna buat kamu, ga bisa seperti cowo lain yang romantis dan bisa melakukan apapun yg kamu mau, hanya saja.....' Teguh terdiam sejenak, membuat Riri penasaran mendengar perkataan teguh selanjutnya.
'hanya saja, inilah caraku mencintaimu'lanjutnya lagi.

kali ini air mata Riri tak bisa di bendung lagi
"INILAH CARAKU MENCINTAMU? hmm kata ajaib yang gak akan pernah gw lupa" , tandasnya setelah menetup telepon dari Teguh.


*cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan pristiwa, nama tokoh, maupun latar hanyalah kebetulan semata, terimakasih sudah membaca ^^